Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENKEU: Tak Ada Anggaran Beli Aset Lapindo

Menteri Keuangan menegaskan tidak ada anggaran pembelian aset PT Minarak Lapindo Jaya dalam APBN-P 2015 yang akan diajukan pemerintah ke DPR pada pertengahan Januari 2015.
Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan menegaskan tidak ada anggaran pembelian aset PT Minarak Lapindo Jaya dalam APBN-P 2015 yang akan diajukan pemerintah ke DPR pada pertengahan Januari 2015. 
 
Menkeu Bambang P.S. Brodjonegoro mengatakan belum ada pembicaraan soal pembelian aset Lapido di Sidoardjo, Jawa Timur. 
 
Sebelumnya, wacana tersebut digulirkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki ‎Hadimuljono. Basuki mengatakan pemerintah akan mengambil alih sertifikat tanah yang dimiliki oleh Lapindo senilai Rp781 miliar agar perusahaan bisa menuntaskan pembayaran ganti rugi bagi masyarakat terdampak luapan lumpur panas. 
 
"Itu belum ada pembicaraan. Saya tidak tahu ada atau tidak. Yang ada hanya BPLS [Badan Penanggulangan Lumpur Sidoardjo]," katanya di Istana Wapres, Jumat (12/12). 
 
Alokasi anggaran pemerintah ke BPLS, kata Bambang, akan digunakan untuk menangani luapan lumpur di lokasi pabrik Lapindo, seperti pembangunan tanggul lumpur.
 
"Itu untuk ‎maintenance yang terluar, yang terdampak itu," katanya. 
 
‎Seperti diberitakan, dalam APBN 2015, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp500 miliar untuk BPLS. Adapun kumulasi anggaran yang telah digelontorkan pemerintah ke BPLS diestimasi mencapai Rp3,6 triliunn sejak 2009. 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper