Bisnis.com, JAKARTA—Politisi Partai Gerindra, Desmon Mahesa menilai sikap Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak jelas dalam menyikapi Perppu Pilkada merupakan biang kerok perseteruan fraksi-fraksi di DPR.
"Kisruh hari ini biang keroknya SBY, hari ini tanda tangan persetujuan UU, di hari yang sama keluar Perppu yang mengganti UU ini. Ini biang kerok. Ini ada apa?,” ujarnya di Gedung DPR, Kamis (11/12/2014).
Menurutnya, SBY berdalih Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) itu dikeluarkan dalam keadaan darurat. Padahal, sedarurat apa kondisi sehingga Perppu perlu dikeluarkan?,” ujarnya mempertanyakan.
Anggota Komisi III DPR itu menuding bahwa sikap penyeimbang yang selalu digembar-gemborkan SBY dan Partai Demokrat layaknya bermain dadu.
"Pada saat untung dia (SBY) ikut, kalau rugi dia ngga ikut. Kayak main dadu, jadi ngga pernah kalah, menang dia taruh, kalau kalah diam. Ini politik tidak pernah kalah, politik untung terus," ujar politisi berkepala polontos itu usai sebuah diksui.
Sedangkan terkait posisi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang akhirnya mendukung Perppu tersebut, Desmon mengatakan bahwa sikap itu masih lebih baik dari pada SBY yang mengawali drama Perppu Pilkada.
"Ical lebih baik, SBY yang mencla-mencle. SBY selalu nonblok, yang selalu untung. Kalau sikap KMP itu semangatnya berbeda dengan pemerintah untuk menjelaskan kepada rakyat. Kapan Demokrat pernah masuk KMP? Ngga pernah," kata Desmon.