Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DEMO BURUH: Lalu Lintas Padat, Hindari Bundaran HI dan Tugu Tani

Ribuan buruh turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya terkait upah minimum provinsi. Akibatnya beberapa ruas jalan di pusat Ibu Kota mengalami kemacetan luar biasa.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan buruh turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasinya terkait upah minimum provinsi. Akibatnya beberapa ruas jalan di pusat Ibu Kota mengalami kemacetan luar biasa.

Aksi demo terpusat di Bundaran Hotel Indonesia, Tugu Tani dan sepanjang Jl Medan Merdeka Selatan atau di depan kantor Balaikota DKI Jakarta. Akses beberapa titik demo tersebut mengalami kepadatan sampai berhenti total.

Jika Anda dari arah Semanggi ingin menuju ke Monas, lebih baik mencari jalur alternatif selain Jl Jenderal Sudirman. Polisi sudah mengalihkan kendaraan mulai dari Dukuh Atas depan gedung BNI ke arah bawah lewat Tanah Abang atau Manggarai.

Situasi lalu lintas relatif lancar melewati kedua jalur tersebut. Tetapi arah Tanah Abang lebih padat ketimbang arah Manggarai. Pilih saja lewat Manggarai kemudian belok arah hotel Four Seasons melalui Jl Rasuna Said menuju arah Senen.

Kendaraan padat tetapi masih bisa bergerak. Kemacetan mulai terlihat ketika mendekati kawasan Tugu Tani tetapi perlahan masih bisa bergerak namun harus sabar. Saat ini, demonstrasi masih terus berlangsung di sejumlah titik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper