Bisnis.com, JAKARTA—Pelaku aksi protes di seluruh AS berjalan keluar dari tempat kerja, ruang kelas, dan rumah mereka untuk menunjukkan kemarahan atas tindak kejahatan oleh pihak kepolisian termasuk penembakan terhadap pria kulit hitam di wilayah Ferguson.
Di wilayah negara bagian Missouri itu seorang polisi kulit putih menembak mati remaja kulit hitam Michael Brown yang tidak bersenjata pada musim panas lalu. Brown dieksekusi meski telah mengangkat tangan sebagai isyarat menyerah.
Aksi yang disebut “Hands Up Walk Out” tersebut terjadi di lebih dari 30 kota di AS. Aksi dengan mengangkat tangan itu merupakan kelanjutan dari serangkaian aksi protes di hampir seluruh negara bagi setelah pengadilan memutuskan oknum polisi tersebut tidak bersalah.
Demonstrasi itu dilaksanakan pukul 12:01 siang waktu setempat atau bersamaan dengan waktu aksi penembakan tersebut dilakukan polisi wilayah Ferguson bernama Darren Wilson. Wilson yang kini telah dipecat sebagai polisi menembak mati pria berusia 18 tahun itu pada 9 Agustus lalu.
The Ferguson National Response Network menyebarkan ajakan untuk aksi demo melalui jejaring sosial di lebih dari 30 kota sebagaimana dikutip PressTV.com, Selasa (2/12/2014). Belasan bangunan dibakar setelah putusan pengadilan yang dinilai tidak adil tersebut dibacakan Senin lalu.