Bisnis.com, PEKALONGAN—Pemerintah Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah menyiapkan lahan seluas 2.000 hektare untuk pembangunan kawasan industri seiring dengan ketertarikan pelaku usaha berinvestasi di wilayah ini.
Bupati Pekalongan Amat Antono mengatakan ketersedian lahan tersebut mengacu pada peraturan daerah (Perda) No 2/2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW Kabupaten Pekalongan 2011-2031. Dengan ketentuan tersebut, pihaknya tidak ragu menawarkan lahan kepada pelaku usaha.
"Saya bilang kepada Pak Gubernur Jawa Tengah, wilayah kami siap menampung investor baru dengan kesiapan lahan 2.000 ha,” paparnya kepada Bisnis, Jumat (28/11/2014).
Antono mengatakan ketersedian kawasan industri membuat keuntungan bagi pendapatan daerah sekaligus memacu laju pertumbuhan ekonomi wilayah setempat.
Semakin banyak investor masuk ke kawasan industri, kata dia, penyerapan tenaga kerja makin banyak. Selain itu, lanjutnya, wilayah sekitar akan tertata dengan baik seiring dengan pembangunan infrastruktur.
“Kami jamin perizinan lebih mudah, upah minimum regional bisa bersaing. Dan yang terpenting angka pengangguran berkurang,” ujarnya.
Berdasarkan data Pemkab Pekalongan, tingkat pengangguran terbuka mencapai 4,04% pada 2010 atau naik menjadi 6,12% pada 2011. Jumlah penduduk miskin pada 2010 sebanyak 151.630 jiwa atau 18,08%, berkurang pada 2011 menjadi 136.600 atau 16,24%.
Pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Pekalongan pada 2010 sebesar Rp7,4 juta mengalami kenaikan pada 2011 menjadi Rp8,2 juta.
Bupati berharap para investor bisa membangun perusahaan otomotif atau industri padat karya yang menyerap tenaga kerja lebih banyak. Dia mengatakan Pekalongan selama ini didominasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang tersebar hampir merata di masing-masing kecamatan.
Pihaknya mengakui beberapa waktu lalu terdapat investor asal Jepang yang berminat mendirikan perusahana di Pekalongan. Namun hingga saat ini belum ada kepastian pendirian pabrik tersebut.
“Saya butuh yang jelas-jelas saja. Kalau mereka tidak serius, ngapain saya harus ngoyak-oyak. Dalam waktu dekat, justru kami akan mendatangi Maspion untuk mempertajam rencana investasi,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong masing-masing kabupaten/ kota untuk menyediakan lahan kawasan industri. Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan pelaku usaha pekan lalu, Ganjar mengakui ada beberapa investor dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tertarik mendirikan perusahaan di Jateng.
“Saya tawarkan kepada bupati dan walikota. Pengusaha butuh lahan 300 ha. Bupati Pekalongan langsung menyanggupi karena ada lahannya,” paparnya.
Ganjar mengakui keluhan para investor memasuki daerah yakni keterbatasan lahan. Di samping itu, proses perizinan pembangunan dinilai terlalu lama.
“Pesan Presiden, semua investor harus dipermudah. Kami ditantang untuk menyiapkan lahan,” paparnya.