Bisnis.com, JAKARTA—Para pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat melihat isyarat investor dan masyarakat kehilangan kepercayaan atas kemampuan bank tersebut dalam menjaga stabilitas harga dalam kondisi pemulihan pertumbuhan ekonomi yang moderat.
“Banyak peserta rapat melihat para pembuat kebijakan masih memantau bukti kemungkinan perubahan perkiraan inflasi yang akan turun dalam jangka panjang,” menurut sebuah catatan pada rapat Komisi Pasar Bebas Federal (FOMC) pada 28 sampai 29 Oktober sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (20/11/2014).
Bahkan sebagian dari mereka mencatat bahwa bila perkiraan itu benar, maka kondisi akan lebih buruk seandainya pertumbuhan terkendala, menurut catatan itu.
Para pembuat kebijakan terus memantau prospek inflasi sebagai bahan pertimbangan untuk menaikkan tingkat bunga untuk pertama kalinya sejak 2006. Sebagian besar pengamat memperkirakan langkah itu akan dilakukan tahun depan.
The Fed bulan lalu menghentikan program pembelian obligasi. Tujuannya, untuk memacu pertumbuhan merujuk pada perbaikan bursa tenaga kerja.
Meski angka pengangguran turun lebih cepat dari perkiraan, namun inflasi tetap di bawah target 2% selama 29 bulan berturut-turut. Sedangkan penaikan harga berjalan lambat.
