Bisnis.com, JAKARTA-- Pakar hukum pidana Andi Hamzah mengaku heran dengan ditunjuknya politisi Partai Nasdem HM Prasetyo menjadi jaksa agung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mendampinginya selama periode 2014-2019.
Andi menduga, alasan kuat Presiden Jokowi memilih Prasetyo sebagai jaksa agung yaitu karena pertimbangan politis untuk memperkuat barisannya, bukan karena pertimbangan teknis seorang jaksa agung.
Menurut Andi, seorang jaksa agung itu tidak boleh memihak dan harus netral. Sedangkan jika seorang jaksa agung berasal dari partai politik, maka dapat dipastikan akan banyak kepentingan ke depan.
"Di negara lain tidak bisa. Tapi di Indonesia itu kok bisa, saya tidak mengerti. Sebab sebagai jaksa agung harus netral dan tidak boleh memihak," tutur Andi saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (20/11/2014).