Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Organda Sebut Kenaikan BBM tak Masuk Akal, Kenapa?

Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat Aldo Fatinus Winaya menilai kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Antrean pengisian BBM bersubsidi di SPBU/Bisnis
Antrean pengisian BBM bersubsidi di SPBU/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG--Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat  Aldo Fatinus Winaya menilai kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.

Meskipun alasan kebijakan fiskal dapat dijadikan alasan, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Kadin Jabar Bidang Perhubungan ini menuturkan dengan harga minyak dunia yang turun, subsidi pemerintah untuk BBM sudah tidak terlalu banyak.

“Kalau mau dinaikkan, boleh, hanya lakukan dulu di setiap provinsi yang seperti Jabar mau lakukan dengan kartu pengendali, sehingga kendaraan angkutan umum dan barang tidak naik,” ucapnya seperti dikutip Bisnis.com, Kamis (13/11/2014).

Dalam suatu kesempatan di Bandung, Menteri Keuangan Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan pihaknya akan melihat perhitungan terakhir dalam menentukan besaran kenaikan harga BBM.

Wartawan menanyakan kepada Menkeu terkait kemungkinan kenaikan harga BBM di bawah Rp2.000. “Harus benar-benar menghitung dengan cermat,” sebutnya sambil berjalan tergesa-gesa meninggalkan ruang rapat koordinasi bersama Bank Indonesia dan pemerintah daerah.

Disinggung perihal kuota BBM, Bambang menyebut kuota akan berlaku Desember. “Pokoknya nanti kami akan bicarakan soal kuota itu dan bagaimana mengatasinya. Nanti kami bicarakan dan koordinasikan dulu dengan Kementerian ESDM.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdalah Gifar
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper