Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan ajakannya pada negara-negara ASEAN dan India untuk terus mempererat hubungan perdagangan kedua belah pihak.
Saat menghadiri KTT ASEAN – India di Nay Pyi Taw, di depan para pemimpin negara lain dan peserta pertemuan , Jokowi menyampaikan bahwa ASEAN dan India telah lama menjadi mitra kerjasama selama lebih dari 20 tahun.
“India juga merupakan salah satu negara yang memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan ASEAN,” ungkap Jokowi di Nay Pyi Taw, seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang dipublikasikan Kamis (13/11/2014).
Sama seperti Indonesia, India juga tengah merayakan sentimen positif pemerintahan baru. Seperti diketahui, Perdana Menteri Narendra Modi yang terpilih Mei lalu, kerap menyampaikan ia akan mengimplementasikan reformasi struktural di India.
Di tengah sejumlah negara dunia yang mengalami perlambatan pertumbuhan, India diyakini dapat tumbuh lebih dari tahun sebelumnya, seiring upaya Modi untuk menarik investasi, mempermudah prosedur bisnis, dan mengendalikan defisit anggaran negara.
Adapun, Jokwi menyampaikan keyakinannya mengenai perdagangan ASEAN-India yang dapat mencapai volume US$100 miliar pada 2015 mendatang dan terus mengalami kenaikan signifikan seiring pelebaran sayap kerjasama di bidang infrastruktur, manufaktur, dan ekonomi kreatif.
ajakannya pada negara-negara ASEAN dan India untuk terus mempererat hubungan perdagangan kedua belah pihak.
Saat menghadiri KTT ASEAN – India di Nay Pyi Taw, di depan para pemimpin negara lain dan peserta pertemuan , Jokowi menyampaikan bahwa ASEAN dan India telah lama menjadi mitra kerjasama selama lebih dari 20 tahun.
“India juga merupakan salah satu negara yang memiliki Free Trade Agreement (FTA) dengan ASEAN,” ungkap Jokowi di Nay Pyi Taw, seperti dikutip Bisnis dari siaran pers Kementerian Luar Negeri RI yang dipublikasikan Kamis (13/11/2014).
Sama seperti Indonesia, India juga tengah merayakan sentimen positif pemerintahan baru. Seperti diketahui, Perdana Menteri Narendra Modi yang terpilih Mei lalu, kerap menyampaikan ia akan mengimplementasikan reformasi struktural di India.
Di tengah sejumlah negara dunia yang mengalami perlambatan pertumbuhan, India diyakini dapat tumbuh lebih dari tahun sebelumnya, seiring upaya Modi untuk menarik investasi, mempermudah prosedur bisnis, dan mengendalikan defisit anggaran negara.
Adapun, Jokowi menyampaikan keyakinannya mengenai perdagangan ASEAN-India yang dapat mencapai volume US$100 miliar pada 2015 mendatang dan terus mengalami kenaikan signifikan seiring pelebaran sayap kerjasama di bidang infrastruktur, manufaktur, dan ekonomi kreatif.