Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Lama Lagi, China Jadi Konsumen Minyak Terbesar di Dunia Geser AS

China akan mengalahkan Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar dunia dalam dua dekade ini, menurut kajian dari Badan Energi Internasional Energy Agency (IEA).
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - China akan mengalahkan Amerika Serikat sebagai konsumen minyak terbesar dunia dalam dua dekade ini, menurut kajian dari Badan Energi Internasional Energy Agency (IEA).

“Sebuah sejarah akan muncul pada awal 2030, ketika China menjadi negara konsumen minyak terbesar dunia melewati Amerika Serikat,” menurut lembaga itu dalam laporan “World Energy Outlook” yang memprediksi perkiraan energi jangka panjang.

Temuan lebih lengkap dari lembaga itu akan dilaporkan hari ini di London sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (12/11/2014).

Pertumbuhan permintaan minyak hingga 2040 akan dimotori oleh India, Asia Tenggara, Timur Tengah dan sub-Sahara Afrika, menurut IEA. Konsumsi di negara berkembang akan menyusut setelah penggunaan minyak di AS anjlok ke level terendah dalam beberapa dekade, menurut lembaga itu.

Permintaan minyak global akan naik 16% menjadi 104 juta barel per hari pada 2040. Sedangkan pada tahun lalu hanya 90 juta barel, menurut IEA. Laju pertumbuhan permintaan atas bahan bakar tersebut akan melambat ke 1% per tahun mulai 2025 setelah naik 2% per tahun dalam dua dekade terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper