Bisnis.com, JAKARTA— Keputusan menambah jumlah pasukan Amerika Serikat ke Irak bukanlah menunjukkan kegagalan strategi menghadapi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun menunjukkan serangan tengah memasuki fase baru, ujar Presiden AS Barack Obama.
Penambahan 1.500 tentara tersebut bertujuan untuk membantu melatih tentara Irak dan para milisi untuk menghadapi ISIS di darat. Penambahan itu dilakukan setelah beberapa pekan pasukan AS dan sekutu menggempur ISIS dari udara.
"Serangan udara itu sangat efektif dalam melemahkan posisi ISIS dan menahan laju ekspansi para milisi tersebut,” ujar Obama dalam satu wawancara televisi sebagaimana dikutip CNN.com, Senin (10/11/2014).
Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah pasukan darat guna menekan mundur ISIS.
Pasukan AS selama tidak ikut bertempur di darat, ujar Obama. Namun pasukan AS akan memberikan pelatihan militer. Menurutnya, AS akan membantu pasukan setempat melalui serangan udara hingga pasukan Irak mampu dan siap untuk menggempur ISIS, ujar Obama.
ISIS terus memperluas wilayah kekuasaannya di Irak dan Suriah dengan target mendirikan kekalifahan di kawasan tersebut.