Bisnis.com, JAKARTA - Brasil mencatat defisit perdagangan US$1,18 miliar pada Oktober, menjadi defisit bulanan kedua berturut-turut.
Angka defisit Oktober ini juga menjadi yang terburuk dalam 16 tahun ketika ekonomi terbesar di Amerika Latin itu menghadapi pertumbuhan hampir nol pada tahun ini.
Data resmi pemerintah pada Senin (3/11/2014) waktu setempat menunjukkan kerugian itu merupakan lanjutan dari defisit September US$939 juta.
Menteri Perdagangan Brasil Daniel Godinho mengatakan angka defisit itu sebagian besar karena penurunan 40% pada harga bijih besi dan melesunya penjualan mobil, terutama di Argentina.
Tahun lalu, ekonomi terbesar ketujuh di dunia itu mencatat surplus keseluruhan US$2,56 miliar-- kinerja terburuk dalam 13 tahun terakhir.
Ekspor ke Argentina yang menjadi pasar ekspor terbesar ketiga Brasil setelah China dan Amerika Serikat, merosot 26,8% pada Januari sampai Oktober, sebagian besar karena penurunan dalam penjualan mobil.
Sementara itu, ekspor ke China dan Uni Eropa turun masing-masing 6,8% dan 10,4% selama periode tersebut, tetapi naik 8,3% ke pasar AS.
Impor dari Argentina turun 5,9%, dari Uni Eropa naik sebesar 6,2%, impor AS naik sebesar 1,9%--tetapi impor China naik 0,5%.
Brasil telah mengalami empat tahun perlambatan pertumbuhan setelah beberapa tahun mencatat pertumbuhan yang tinggi sebelumnya mencapai puncaknya pada 2010 ketika PDB naik 7,5%, karena tingginya permintaan China untuk komoditas-komoditas yang sejak lama telah jatuh.