Bisnis.com, PALEMBANG – Sumatra Selatan tercatat mengalami inflasi senilai 0,78% pada Oktober 2014 atau melonjak dari bulan sebelumnya karena kenaikan harga pada komoditas cabai merah.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel perubahan harga pada komoditas cabai merah itu memberi andil besar baik di Kota Palembang maupun Kota Lubuk Linggau.
Kepala BPS Sumsel Bachdi Ruswana mengatakan pengaruh inflasi pada Oktober dengan bulan sebelumnya cukup berbeda karena inflasi Oktober kembali dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan sementara sebelumnya akibat tarif listrik.
“Untuk inflasi Oktober faktor utama karena kenaikan harga cabai merah bahkan Palembang menempati posisi lima tertinggi laju inflasi di kota yang ada di Sumatra," katanya, Senin (3/11/2014).
Dia mengatakan harga cabai merah memberikan andil terhadap pembentukan inflasi Kota Palembang sebanyak 0,26% atau menjadi peringkat pertama di komoditas pemberi andil inflasi kota itu.
Sementara harga cabai merah yang masuk dalam komoditas bahan makanan di Kota Lubuk Linggau memberi andil sebanyak 0,65%% terhadap pembentukan inflasi.
“Selain cabai merah, komoditas yang mengalami kenaikan harga, yaitu angkutan udara, tarif listrik, beras dan teri," ujarnya.
Dia mengemukakan dengan pembentukan inflasi September 2014 tersebut maka laju inflasi kumulatif sampai dengan Oktober 2014 senilai 3,38% dan laju inflasi year on year senilai 3,35%.
Cabai Merah Kerek Inflasi Sumsel
Sumatra Selatan tercatat mengalami inflasi senilai 0,78% pada Oktober 2014 atau melonjak dari bulan sebelumnya karena kenaikan harga pada komoditas cabai merah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dinda Wulandari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium