Bisnis.com, YERUSALEM—Seorang polisi Israel pada Kamis, menembak mati pria Palestina berusia 32 tahun yang diduga berusaha membunuh aktivis Yahudi. Penembakan tersebut mengarah ke bentrokan sengit di Yerusalem Timur dan ketakutan akan pemberontakan di Palestina. Demikian dilaporkan Reuters, Kamis (30/10).
Bangunan Al-Aqsa atau Temple Mount yang merupakan penyebab utama dari konflik ditutup untuk semua pengunjung sebagai bagian dari pengaman. Penutupan penuh tersebut dilakukan untuk pertama kalinya pada situs yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim selama kurang lebih 14 tahun.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam tindakan Israel sebagai "sama saja dengan deklarasi perang". Belum jelas apakah Al Aqsa akan dibuka untuk umat Islam pada hari raya mereka.
Tubuh Moataz Hejazi, lelaki yang ditembak terletak di pinggir panel surya di atap rumah tiga lantai di Abu Tor. Pasuka Israel sempat menutup daerah tersebut dan ditolak oleh demonstran Palestina yang melemparkan batu.
Hejazi diduga menembak dan melukai Yehuda Glick, seorang aktivis keagamaan Israel yang telah memimpin kampanye bagi orang Yahudi yang diizinkan untuk berdoa di kompleks Al-Aqsa.
Glick, seorang pemukim kelahiran AS, ditembak saat ia meninggalkan sebuah konferensi di Menachem Begin Heritage Centre di Yerusalem pada akhir Rabu.