Bisnis.com, JAKARTA — Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk meningkatkan dan melanjutkan program stimulus moneter.
Hal tersebut mendorong penguatan bursa saham dan membawa pelemahan terhadap nilai tukar yen.
Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda dan empat pejabat BoJ lainnya memilih untuk meningkatkan pemberian basis stimulus moneter sebesar 60-70 triliun yen menjadi 80 triliun yen (setara dengan US$724 miliar). Selain itu, BoJ juga memangkas proyeksi untuk harga konsumen pada hari ini.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Bloomberg, peningkatan stimulus oleh BoJ hanya diprediksi oleh 3 dari 32 analis.
“Ini merupakan waktu yang tepat bagi Kuroda,” ujar Takeshi Minami, Chief Economist Norinchukin Research Institute, seperti dikutuip Bloomberg, Jumat (31/10/2014).
Hal ini membawa indeks Nikkei 225 ke level tertinggi sejak 2007. Sementara itu, yen turun 1,5% terhadap dolar AS ke level 110,91 pada pukul 15.07 waktu Tokyo atau pukul 13:07 WIB.