Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SUB-TERMINAL AGRIBISNIS JABAR: Keberadaan tak Optimal

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat menilai keberadaan sub terminal agribisnis di daerah itu tidak optimal.
Produk agribisnsi/Bisnis
Produk agribisnsi/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG—Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Jawa Barat menilai keberadaan sub terminal agribisnis di daerah itu tidak optimal.

Padahal keberadaan STA yang sudah dibangun sejak tahun 2000-an di beberapa daerah seperti Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung, dan lainnya diharapkan mampu menggairahkan aktivitas agribisnis di Jabar.

Ketua HKTI Jabar Entang Sastraatmadja beralasan selama ini masyarakat belum mampu mengakses STA yang mendukung pemasaran produksi pertanian.

"Sekarang STA hanya mengirimkan barang jia ada permintaan saja. Padahal jika dioptimalkan maka akses pemasaran pertanian di Jabar bisa terserap besar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (30/10/2014).

Entang memaparkan kurang optimalnya kegiatan di STA akibat sosialisasi pemerintah terhadap masyarakat kurang. Sehingga mereka lebih banyak menjual pertaniannya langsung ke tengkulak.

"Padahal yang sangat dibutuhkan itu bagaimana membangun jaringan pasar dan mencari buyer yang baik dengan fasilitas pemerintah," katanya.

Dia menyarankan pemerintah membuat jaringan ke daerah tujuan ekspor produk pertanian, sekaligus merekomendasikan buyer yang baik lewat STA.

Dengan begitu, daya tawar masyarakat yang menerapkan perencanaan usaha bisa menjadi lebih tinggi serta mengurangi fluktuasi harga.

“Hal ini mampu meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan pendapatan dari penjualan hasil panen pertaniannya,” ujarnya.

Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan(Diperta) Jabar Wawan Witarsa mengatakan selama ini kegiatan pemasaran pertanian di beberapa STA cukup optimal.

"Selama ini kegiatan di beberapa STA seperti Cianjur dan Ciamis masih optimal. Sejauh ini belum ada persoalan yang krusial," ujarnya.

Kendati demikian, lanjutnya, agar kegiatan semakin bergairah pihaknya terus melakukan revitalisasi dan penambahan peralatan di beberapa STA. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang perekonomian di sektor pertanian di Jabar.

"Kami mulai awal tahun lalu sudah melakukan perbaikan-perbaikan di beberapa STA untuk menunjang pemasaran hasil pertanian masyarakat," ujarnya.

Secara terpisah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar mengharapkan setiap kabupaten/kota dapat menyampaikan perkembangan dari pemanfaatan STA yang sejak sekitar 10 tahun lalu diberikan untuk melayani para kelompok tani di masing-masing daerah.

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan STA merupakan fasilitas yang diserahkan oleh provinsi kepada kabupaten/kota masing-masing untuk memenuhi kebutuhan dengan harapan dan mekanisme tertentu.

"Sayangnya kabupaten/kota tidak pernah melaporkan atau tidak memiliki rasa berkewajiban untuk mengkordinasikan fungsi dan perencanaan setiap STA," ujarnya.

Menurutnya, saat ini koordinasi tentang STA terputus, padahal banyak yang dapat dilakukan di mana provinsi memiliki pasar lelang yang dapat memfasilitasi kelompok tani untuk menjadi peserta.

Seperti tujuan awal, katanya, banyak keterkaitan pemanfaatan yang dapat dihasilkan oleh fasilitas STA. STA yang dikelola menurutnya dapat memfasilitasi kelompok tani atau koperasi tani untuk mengumpulkan hasil produksi.

"Mekanismenya sejak awal sudah jelas, para petani ataus koperasi dapat menampung dan menyimpan lalu dilelang melalui pasar lelang produk agro," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper