Bisnis.com, BOGOR- Pengamat Ekonomi Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Ina Primiana menuturkan pesatnya investasi dalam negeri di Kabupaten Bogor dipicu oleh adanya industri dan sektor agroindustri yang potensial.
Menurutnya, jumlah tenaga kerja yang cukup banyak menjadi perhatian besar kalangan investor untuk membenamkan modalnya di sejumlah kawasan Kabupaten Bogor.
"Terlebih, jumlah penduduk yang bisa diserap berpeluang akan semakin banyak," paparnya kepada Bisnis, Jumat (17/10/2014).
Seperti diketahui, realisasi investasi dalam negeri di Kabupaten Bogor hingga September 2014 mencapai sekitar Rp6,4 triliun atau naik 120% dari realisasi 2013 sekitar Rp2,9 triliun.
Namun, katanya, kondisi politik dan sosial bisa mengubah iklim investasi di kabupaten tersebut.
Kendati investasi mengalami tren kenaikan setiap tahunnya, sayangnya tidak dibarengi kenaikan jumlah tenaga kerja.
“Artinya ada perkiraan investasi dalam bentuk pengadaan fasilitas penunjang bukan dalam bentuk pengadaan sumber daya manusia,” ujarnya.
Dia mengatakan dalam situasi seperti saat ini, biasanya pihak investor atau pemilik modal lebih mengedepankan teknologi yang bisa meminimalisir jumlah tenaga kerja dan memangkas belanja upah.
Ina memberi contoh pengadaan mesin produksi canggih lebih diperhatikan dalam suatu industri tertentu daripada menambah jumlah karyawan.
“Dengan begitu biaya pengeluaran perusahaan bisa dikurangi dan hasil produksi semakin bertambah,” ujarnya.