Bisnis.com, JAKARTA—Polisi Hong Kong mulai membersihkan blokade yang dipasang oleh para mahasiswa pro demokrasi yang menguasai sejumlah tempat strategis kota tersebut menyusul meredanya aksi protes.
Para aktivis itu sebelumnya menguasai Hong Kong selama dua pekan dengan tuntutan perubahan sistem politik dalam menentukan pemimpin tertinggi wilayah kota tersebut.
Hong Kong sendiri diserahterimakan dari Inggris ke China pada 1997 dan dipimpin oleh seorang kepala eksekutif yang ditunjuk pemerintah pusat China dengan status kawasan otoritas khusus.
Di sekitar lokasi utama aksi protes, tepatnya di perkantoran seputar gedung Admiralty, sejumlah mahasiswa masih berhadapan dengan polisi yang bersiaga di wilayah tersebut sebagaimana dikutip Reuters, Senin (13/10/2014). Pemerintah Hong Kong menyatakan aksi demonstrasi itu ilegal.
Sebelumnya para pemimpin serikat mahasiswa Hong Kong sepakat untuk mengadakan perundingan-perundingan baru dengan pihak penguasa kalau pemerintah memberikan jaminan perlindungan.
Para pemimpin demonstran juga mengatakan para karyawan pemerintah akan diizinkan kembali bekerja kalau tuntutan mereka diterima.
Kepala Eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying pekan lalu memperingatkan bahwa akan diambil semua tindakan yang perlu untuk menjamin para pegawai pemerintah bisa masuk kerja di kantor-kantor.