Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hah...Andi Widjajanto Disebut-Sebut Calon Menhan?

Deputi Kantor Transisi Andi Widjajanto disebut-sebut masuk bursa menteri pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam kabinet pilihan rakyat Andi menjadi kandidat Menteri Pertahanan.

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Kantor Transisi Andi Widjajanto disebut-sebut masuk bursa menteri pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dalam kabinet pilihan rakyat Andi menjadi kandidat Menteri Pertahanan.

Ketika ditemui wartawan di sela aktivitasnya di Kantor Transisi, Andi tidak menjawab sanggup atau tidak menjadi menterinya Jokowi. Untuk sementara dia hanya siap untuk pensiun dari keruwetan politik karena izin keluarga hanya sampai 20 Oktober 2014.

"Saya siap-siap untuk pensiun [dari tim transisi]. Karena izin dari keluarga untuk saya terlibat dalam keruwetan ini hanya sampai 20 Oktober, jadi belum ada izin pasca 20 Oktober," katanya, Senin (13/10/2014).

Satu agenda yang akan dilakukan Andi pasca pelantikan Jokowi-JK adalah liburan atau refreshing setelah lebih dari enam bulan berkecimpung dengan pemenangan Jokowi-JK berikut meyusun program pemerintahan baru.

"Saya akan melakukan liburan pasca 20 Oktober," jelasnya.

Ketika ditanya mekanisme pemilihan menteri, para deputi transisi tidak dilibatkan. Tugas kantor transisi hanya menyampaikan postur dan arsitektur kabinet.

Setelah itu masuk ke ranah politik dan menjadi kewenangan mutlak Jokowi-JK untuk menetapkan siapa yang menjadi calon menteri.

Jokowi sebelumnya mengumumkan kabinet terbaru berjumlah 33 kementerian dengan 4 menteri koordinator.

Jumlah itu menyusut satu kementerian dari sebelumnya 34 kementerian, alasannya ada kementerian yang digabung.

Menurut Andi, pilihan Jokowi dengan 33 menteri merupakan salah satu opsi dari lima arsitektur kabinet yang diajukan oleh tim transisi.

Oleh karena itu, tim transisi tidak mempermasalahkan perubahan tersebut.

"Tidak, karena dari awal kami sadar bahwa yang kami siapkan itu adalah opsi.

Makanya kami menyiapkan lima opsi untuk Jokowi-JK, kewenangannya prerogatif presiden," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akhirul Anwar
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper