Bisnis.com, JAKARTA- Duta Besar Iran untuk Indonesia Muhammad Farazandeh berharap Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum) dapat berlanjut, karena dinilai bermanfaat dalam menjaga stabilitas demokrasi khususnya di kawasan Asia-Pasifik.
"Semua tindakan positif yang membawa Indonesia maju sebagai sebuah negara yang berkontribusi untuk menjaga stabilitas demokrasi dan membawa pesan positif. Jadi untuk semua niat baik itu, kelanjutan acara ini (BDF) benar-benar direkomendasikan," kata Muhammad Farazandeh seperti dikuti Antara, Sabtu (11/10/2014).
Dikemukakan para pejabat tinggi Iran sejak awal selalu menghadiri BDF, yakni mulai dari tingkat presiden, menteri luar negeri, perwakilan menteri luar negeri, pernah datang ke forum tahunan demokrasi tersebut.
"Kami mempertimbangkan inisiatif-inisiatif untuk mencapai demokrasi yang merujuk pada stabilitas dan kedamaian. Perdamaian dan stabilitas yang bisa membawa seluruh negara bersatu," ungkapnya.
Menurut dia, Indonesia bisa mengubah dan menyesuaikan forum tersebut dengan membawa ide-ide baru dan cara terbaik untuk mengembangkan proses demokrasi yang sedang berjalan.
"Ketika Anda memiliki sistem demokrasi di negara Anda, maka Anda akan tergabung dalam sebuah asosiasi negara demokrasi. Ini seperti sebuah keluarga besar yang ada di dunia," ujar Farazandeh.
Pada kesempatan lain, Wakil Menteri Luar Negeri RI Dino Patti Djalal menyampaikan bahwa para peserta Bali Democracy Forum berharap agar forum itu dapat dilanjutkan hingga pada masa pemerintahan baru di Indonesia, yang dipimpin Joko Widodo - Jusuf Kalla.
"Kesimpulannya hampir semua peserta menyatakan agar forum ini dilanjutkan, karena mereka memandang ini sangat bermanfaat bagi mereka. Semua pihak belajar hal baru dari setiap demokrasi yang berjalan di negara lain, dan ini memang kekuatan dari BDF," kata Dino.
Forum Demokrasi Bali ketujuh (BDF VII) berlangsung pada 10-11 Oktober 2014 di Bali International Convention Center (BICC), Bali, Indonesia dengan tema "Evolving Regional Democratic Architecture: The Challenges of Political Development, Public Participation, and Socio-Economic Progress in the 21st Century".
Forum demokrasi tahunan ini dihadiri oleh 85 negara yang terdiri dari negara peserta dari kawasan Asia-Pasifik dan negara pengamat dari luar kawasan Asia-Pasifik, serta delapan organisasi internasional.
Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan membahas beberapa subtema, salah satunya mengenai tantangan pembangunan politik dan kemajuan sosial ekonomi, terutama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Selain itu, pertemuan BDF VII itu juga akan membahas upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Forum Demokrasi Bali yang diprakarsai oleh Indonesia pada 2008 merupakan forum regional tahunan yang bersifat inklusif dan terbuka untuk membahas perkembangan demokrasi.