Bisnis.com, JAKARTA- Perwakilan Menteri Luar Negeri Tiongkok Duta Besar Lu Shumin berpendapat Forum Demokrasi Bali (Bali Democracy Forum), ajang tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, telah berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan demokrasi di Asia.
"Kami menganggap Forum Demokrasi Bali ini sebagai kontribusi yang sangat penting yang dilakukan oleh Indonesia dalam proses pembangunan demokrasi dan kemajuan demokrasi di Asia," kata Duta Besar Lu Shumin seperti dikutip Antara, Sabtu (11/10/2014).
Lu Shumin mengatakan kehadirannya dalam Bali Democracy Forum tahun ini merupakan yang ketiga kalinya, untuk mewakili Menteri Luar Negeri Tiongkok.
"Ini ketiga kalinya saya hadir dalam acara BDF untuk mewakili Menlu, dan di sini saya mendengar berbagai ide dan pendapat mengenai demokrasi," ujarnya.
Ia meyakini bahwa Bali Democracy Forum telah menjadi wadah yang sangat baik dan penting bagi semua negara, yang memiliki sistem sosial, budaya dan sejarah, untuk bertukar ide dan pandangan mengenai cara demokrasi dapat dikembangkan di masing-masing negara.
"Terutama saya sangat menghargai ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan lain-lain berbicara tentang perkembangan demokrasi di Tanah Air masing-masing. Hal itu penting karena siapa pun ingin melihat berbagai fenomena perkembangan demokrasi yang ada untuk dapat mempraktikan demokrasi yang terbaik di negaranya," ungkapnya.
Namun, ia juga mengatakan bahwa setiap pembangunan demokrasi harus disesuaikan dengan kondisi nasional di suatu negara.
Perwakilan Menlu Tiongkok itu pun menyampaikan pujian terhadap proses politik di Indonesia yang dinilai demokratis, terutama dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
"Kami turut senang bahwa Indonesia sejauh ini telah mencapai banyak kemajuan dalam demokrasi, terutama dalam pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang berlangsung damai," kata Shumin.
Forum Demokrasi Bali ketujuh (BDF VII) berlangsung pada 10-11 Oktober 2014 di Bali International Convention Center (BICC), Bali, Indonesia dengan tema "Evolving Regional Democratic Architecture: The Challenges of Political Development, Public Participation, and Socio-Economic Progress in the 21st Century".
Forum demokrasi tahunan ini dihadiri oleh 85 negara yang terdiri dari negara peserta dari kawasan Asia-Pasifik dan negara pengamat dari luar kawasan Asia-Pasifik, serta delapan organisasi internasional.
Dalam pertemuan dua hari itu, para pemimpin dan delegasi dari berbagai negara akan membahas beberapa subtema, salah satunya mengenai tantangan pembangunan politik dan kemajuan sosial ekonomi, terutama negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
Selain itu, pertemuan BDF VII itu juga akan membahas upaya mendorong partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
Forum Demokrasi Bali yang diprakarsai oleh Indonesia pada 2008 merupakan forum regional tahunan yang bersifat inklusif dan terbuka untuk membahas perkembangan demokrasi.