Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Hotel di Bogor Dikhawatirkan Capai Titik Jenuh

Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Kota Bogor mengkhawatirkan pada 2016 keberadaan hotel di Bogor sudah mengalami titik jenuh.

Bisnis.com, BOGOR- Kalangan pengusaha hotel meminta Pemkot Bogor meninjau ulang pengajuan izin hotel di kota itu sebagai upaya memperkecil persaingan usaha.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor Adhy Satrianto mengatakan pihaknya mengkhawatirkan pada 2016 keberadaan hotel di Bogor sudah mengalami titik jenuh.

“Kami sudah melakukan kajian lebih lanjut bahwa jumlah hotel di Bogor akan mencapai sekitar 100 lebih,” katanya kepada Bisnis, Kamis (9/10/2014).

Dia mengatakan pada 2012 jumlah hotel di Kota Bogor mencapai sekitar 56 dan pada 2013 mencapai 66.

Dengan begitu, katanya, apabila Pemkot Bogor sebagai pihak berwenang melakukan pembiaran, maka akan terjadi persaingan tidak sehat.

Menurutnya, tingkat okupansi hotel rerata di Bogor pada 2013 sudah mencapai 65%. Dia mengkhawatirkan ke depan jumlah hunian tersebut akan semakin berkurang hingga mencapai 55%.

“Di sini kita bisa melihat, apabila hotel terus bertambah, sementara tingkat okupansinya semakin menurun, ini bisa gawat,” ujarnya.

Adhy Satrianto menegaskan Pemkot Bogor bisa memberikan izin pembangunan usaha hotel dengan catatan harus ada pemberlakuan zonasi pembangunan.

Dia menyatakan pembangunan hotel baru tidak harus melulu dilakukan di kawasan strategis seperti di jalan Padjajaran dan kawasan perkotaan lainnya.

“Tetapi yang jadi masalah, apakah mau nanti para pengusaha hotel baru membangun di kawasan yang tidak potensial,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PHRI Jawa Barat Herman Muchtar mengatakan pihaknya akan melakukan kajian untuk memastikan jumlah hotel di kota hujan itu.

"Kami belum menerima laporan lebih lanjut dengan keberadaan hotel di Bogor. Nanti kami telaah dulu dengan teman-teman di Bogor," paparnya.

Dia memaparkan, selain Bandung, Cianjur dan Cirebon, Bogor termasuk salah satu kota yang potensial untuk pengembangan bisnis hotel seiring banyaknya jumlah kunjungan wisatawan.

Namun, katanya, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bogor belum terlalu maksimal, sehingga apabila terdapat penambahan hotel akan memperbesar peta persaingan.

“Peninjauan tingkat okupansi yang akuratnya akan kami cari tahu dulu. Apabila kurang dari 50% ini yang harus ditindaklanjuti,” paparnya.

Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Denny Mulyadi mengatakan pihaknya akan segera memastikan keberadaan hotel di Bogor.

Menurutnya, apabila memang terjadi penambahan baru hotel di Kota Bogor, pihaknya akan mengalihkan ke wilayah yang masih memungkinkan.

"Sejauh ini belum ada pengajuan pembangunan hotel baru. Tetapi meskipun ada, Pemkot akan mencoba mengkaji wilayah yang masih kosong," katanya.

Denny yang baru dua minggu menjabat sebagai ketua BPTPM Kota Bogor itu menuturkan keberadaan hotel di Bogor memang sudah mulai padat, seiring banyaknya pendatang yang berkunjung ke Kota Bogor.

Dia menegaskan, selama dirinya menjabat, proses perizinan pengajuan usaha sudah dipermudah melalui mekanisme pendaftaran online.

“Baik pengajuan perizinan hotel atau usaha lainnya belum kami terima. Tidak tahu bulan depan, kalau memang ada akan kami telaah dulu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper