Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UNIVERSITAS BRAWIJAYA (UB) Kembali Raih Akreditasi A

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, kembali meraih akreditasi A setelah mengajukan banding ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) karena akreditasi A yang digenggam kampus itu selama 5 tahun turun menjadi B.
Karena selisih nilainya yang sangat tipis ini, Universitas Brawijaya mengajukan banding, apalagi ada beberapa data yang tidak diakui. /Bisnis.com
Karena selisih nilainya yang sangat tipis ini, Universitas Brawijaya mengajukan banding, apalagi ada beberapa data yang tidak diakui. /Bisnis.com

Bisnis.com, MALANG - Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, kembali meraih akreditasi A setelah mengajukan banding ke Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) karena akreditasi A yang digenggam kampus itu selama 5 tahun turun menjadi B.

"Pada awal penilaian 2008, Universitas Brawijaya (UB) memang hanya meraih akreditasi B, namun pada 2009 meraih akreditasi A dan setelah dilakukan penilaian oleh asesor pada November 2013 dan hasilnya keluar pada awal 2014, ternyata justru turun menjadi B. Sehingga, kami mengajukan banding," tegas Ketua Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya (UB) Malang Prof Ahmad Wicaksono di Malang, Rabu (8/10/2014).

Dia mengakui gagalnya UB meraih akreditasi A pada awal 2014 itu di antaranya karena tim penilai hanya berpedoman pada borang (daftar isian) yang telah dikirimkan UB, namun ketika proses kunjungan lapangan pada November 2013, data yang disetor sudah jauh berubah, seperti jumlah dosen yang bergelar doktor, pada saat data dikirimkan hanya 502 orang dan pada saat kunjungan tim sudah mencapai 535 orang.

Hanya saja, tim penilai mengakui data yang telah dikirimkan sebelumnya dan tidak merespon adanya perkembangan di lapangan. Selain jumlah doktor, jumlah guru besar yang belum ideal juga menjadi faktor yang menjadi catatan tim penilai karena idealnya jumlah guru besar mencapai 40 persen dari jumlah dosen sebanyak 1.800 orang.

Selain itu, yang menjadi catatan tim penilai adalah job place center (JPC) yang dinilai masih terlalu normatif serta sertifikat keahlian karyawan. "Dengan berbagai perbaikan yang menjadi catatan tim penilai, kami mengajukan banding ke BAN-PT dan alhamdulillah banding kami dikabulkan, sehingga UB kembali meraih akreditasi A," ujarnya.

Sebelumnya Rektor UB Muhammad Bisri secara jujur mengakui kurang "legowo" dengan hasil penilaian akreditasi yang dilakukan BAN-PT. "Jujur hasil penilaian ini cukup mengejutkan, bahkan peringkatnya kalah dengan universitas swasta," tegasnya.

Bisri membandingkan dengan perguruan tinggi (PT) lain seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) dan Universitas Negeri Malang (UM) yang terakreditasi A, sedangkan UB justru turun, dari A menjadi B.

Ia mengemukakan selisih poin untuk mendapatkan akreditasi A, poin UB hanya terpaut empat digit, yakni dari 361 yang harus dipenuhi, UB mendapatkan poin 357. "Karena selisih nilainya yang sangat tipis ini, kami mengajukan banding, apalagi ada beberapa data yang tidak diakui," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper