Bisnis.com, JAKARTA - “Conservation and corruption, they're not meant to be side-by-side.. I can't wait to see the Minister of Forestry,” kata aktor Hollywood, Harrison Ford, dalam sebuah video dengan latar belakang perusakan hutan di Tanah Air, beberapa waktu lalu.
Video tersebut tiba-tiba ditautkan dengan ungkapan kekesalan netizen—partisan aktif jejaring sosial—sesaat setelah Zulkifli Hasan, mantan Menteri Kehutanan, terpilih menjadi Ketua MPR periode 2014-2019. Politisi PAN tersebut menang melalui melalui paket B yang diusung oleh Koalisi Merah Putih (KMP).
Kekesalan netizen tersebut lantaran banyaknya dugaan kasus hutan yang belum dituntaskan Zulkifli. “Antara lain masalah alih fungsi lahan untuk sawit, eksploitasi dan pembunuhan satwa,” kata Amank, aktivis Jakarta Animal Aid Network (JAAN) yang pernah melakukan riset habitat orang utan (pongo pygmaeus) di lahan sawit Kalimantan, Rabu (8/10/2014).
Dalam riset itu, kepada Bisnis, Amank mengungkap temuan adanya pembiaran pembunuhan massal satwa orang utan oleh pemerintah. “Orang utan dianggap hama sawit. Dan seharusnya pembunuhan massal orang utan itu tidak terjadi jika pemerintah patuh mengawasi.”
Tak berhenti disitu, kekesalan muncul dari lembaga lingkungan Greenpeace Indonesia. Yuyun Indradi, Juru Kampanye Politik Hutan Greenpeace Indonesia, berharap agar Zulkifli mampu lebih sensitif dalam pengarusutamaan persoalan lingkungan.
“Semoga tugas baru ini dapat memberi kesempatan bagi Zul untuk mengambil keputusan yang berpihak pada pembangunan berkelanjutan, berkeadilan secara ekologis dengan mengarusutamakan persoalan lingkungan,” ujarnya kepada Bisnis (8/10/2014).
Sebagaimana diketahui, paket pimpinan MPR yang terdiri dari Zulkifli, Mahyiddin dari Partai Golkar, E.E Mangindaan dari Partai Demokrat, Hidayat Nur Wahid dari Partai Keadilan Sejahtera, serta Oesman Sapta Odang dari DPD menang 347 suara dari total 678 suara yang diberikan anggota parlemen pada sidang paripurna, Rabu (8/10) dini hari. Selanjutnya, mereka dilantik pada 05.30 WIB hari itu juga.
Adapun paket yang diusung KIH yang terdiri dari Oesman Sapta Odang dari DPD, Ahmad Basarah dari PDIP, Imam Nahrawi dari PKB, Patrice Rio Capella dari Partai Nasdem, dan Hazrul Azhar dari PPP, harus menelan pil pahit kekalahan dengan selisih 17 suara.