Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Dugaan Sementara, Kebakaran Redaksi Pikiran Rakyat Dipicu Korsleting Listrik

Polrestabes Bandung hingga saat ini masih menyelidiki kebakaran Kantor Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat di Jalan Soekarno Hatta sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (4/10/2014).
Adi Ginanjar Maulana
Adi Ginanjar Maulana - Bisnis.com 04 Oktober 2014  |  19:55 WIB
Dugaan Sementara, Kebakaran Redaksi Pikiran Rakyat Dipicu Korsleting Listrik

Bisnis.com, BANDUNG--Polrestabes Bandung hingga saat ini masih menyelidiki kebakaran Kantor Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat di Jalan Soekarno Hatta sekitar pukul 06.00 WIB, Sabtu (4/10/2014).

Kapolrestas Bandung Kombes Pol Mashudi menyatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran kantor salah satu surat kabar terbesar di Jawa Barat itu.

"Belum diketahui pasti kebakaran ini terjadi karena apa," katanya.

Namun demikian, dugaan sementara kebakaran akibat korsleting listrik di salah satu ruangan sehingga memicu percikan api yang menjalar ke seluruh ruangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kota Bandung Ferdi Ligaswara menduga kebakaran akibat korsleting listrik dari dalam ruangan.

Namun demikian, pihaknya masih berkoordinasi bersama kepolisian ihwal penyebab kebakaran tersebut.

"Tapi sementara kebakaran diduga akibat arus pendek. Kesimpulan pastinya masih diselidiki kepolisian," ujarnya.

Dia menyebutkan sedikitnya 16 mobil damkar berhasil menjinakkan api yang datang ke lokasi kejadian sejak pukul 06.00 pagi.

Petugas baru bisa memadamkan api di kantor redaksi Pikiran Rakyat sekitar 09.00 WIB. Untungnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, serta kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kebakaran korsleting listrik
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top