Bisnis.com, JAKARTA - Penetrasi dunia digital di Indonesia memang semakin dalam dalam seluruh lini roda perputaran ekonomi, baik industri berskala besar maupun usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Menjelang ibadah Iduladha tahun ini, pengusaha musiman hewan kurban ikut melahirkan inovasi dalam dunia digital demi membantu kegiatan promosi maupun pemasaran usahanya. Salah satu pelaku tersebut adalah Andreas Sanjaya, Chief Executive Officer PT BADR Interactive, badan usaha yang menaungi UrbanQurban.
Melalui situs www.urbanqurban.com, dia mampu memberikan nilai tambah ibadah kurban yang ditujukan untuk masyarakat perkotaan yang ingin menjalankan ibadah namun tidak ingin repot dengan segala urusan tetek bengek pemilihan, pembelian, hingga penyaluran hewan kurban.
"Kami memang membidik masyarakat urban, namun bukan berarti kami dengan serta merta menaikkan harga. Justru dibanding beberapa penjual lain, rate harga UrbanQurban lebih murah," jelasnya saat ditemui Bisnis.com, Sabtu (27/9/2014).
Dia menjelaskan melalui situs tersebut calon pembeli hewan kurban dapat melihat foto beserta spesifikasi hewan kurban yang diminati seperti jenis kambing (atau sapi), beratnya, beserta banderol harga. Dia juga menyediakan jasa antar hewan di sekitar Jabodetabek dengan biaya Rp50.000 per ekor.
Selain jasa penyediaan hewan kurban, Andreas juga menyediakan jasa aqiqah yang baru efektif dilaksanakan Agustus lalu. Paket aqiqah tersebut meliputi penyediaan hewan, pemotongan, hingga katering dalam bentuk makanan jadi.
Dengan inovasi ini, Andreas mengaku setidaknya tahun lalu dapat menjual 195 domba serta meraup pendapatan usaha sekitar Rp600 juta dengan laba bersih berkisar 20% atau setara Rp120 juta. 80% dari laba tersebut ditahan untuk kemudian diinvestasikan kembali ke dalam usahanya.
Tahun ini, dia mengestimasi mampu menjual 400-500 ekor hewan dengan total nilai penjualan berkisar Rp1,23 miliar-Rp1,53 miliar.
Uniknya Agustus lalu, UrbanQurban sempat mendapat tawaran investasi dari pelaku usaha di Malaysia sekitar US$50.000. Namun Andreas menolak dengan alasan ingin meningkatkan nilai usahanya terlebih dahulu.
Selain situs, UrbanQurban juga membangun aplikasi Android yang menawarkan hiburan dalam bentuk pemeliharaan hewan kurban. Aplikasi tersebut kini tersedia di PlayStore.