Bisnis.com, JAKARTA— Isu soal pasar yang kaget dengan harga Rights issue PT BW Plantation yang ditetapkan jauh di bawah harga pasar menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (25/9/2014) selain permintaan agar pemerintahan baru menghidupkan pelabuhan di kawasan timur Indonesia dan kewaspadaan pada pembalikan hot money terkait rencana the Fed menaikkan suku bunga.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Investor Publik Menjerit
Pasar dikagetkan dengan harga rights issue PT BW Plantation yang ditetapkan jauh di bawah harga pasar. Ditambah lagi mayoritas dana hasil penerbitan saham baru itu akan dipakai untuk membeli aset Grup Rajawali yang dipatok pada harga jauh di atas perusahaan sejenis (Bisnis Indonesia).
Pintu Masuk Impor
Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla diminta menghidupkan pelabuhan-pelabuhan di kawasan timur Indonesia dengan menjadikannya sebagai pintu masuk barang impor. Hal tersebut penting untuk menekan biaya pengiriman barang melalui laut. Mamfaat lain adalah merangsang perekonomian di wilayah tersebut (KOMPAS).
Waspadai Pembalikan Hot Money
The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan. Ini akan menjadi lampu kuning bagi pemerintah baru Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sebab ada ancaman terjadi pembalikan dana-dana asing dari pasar keuangan Indonesia. Apalagi dana asing menguasai pasar portofolio Indonesia, baik di pasar saham maupun surat utang negara (KONTAN).
60% Irigasi Rusak
Tanpa mengurangi upaya untuk mencetak sawah baru 1 juta hektare, pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla disarankan membenahi irigasi yang 60%-nya rusak. Dengan memperbaiki irigasi yang rusak ini, total produksi padi setahun bisa meningkat dari 69,87 juta ton gabah kering giling menjadi 74,87 juta ton (INVESTOR DAILY).