Bisnis.com, Jakarta -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan pujian dari Presiden AS Barrack Obama saat keduanya bertemu di Markas PBB di New York, Amerika Serikat.
Pujian dilontarkan Obama terkait proses transisi demokrasi yang terjadi di Indonesia. Obama menyampaikan apresiasi kepada SBY secara pribadi juga kepada Indonesia.
Keduanya sama-sama hadir pada acara High Level Meeting Open Government Partnership (OGP) Event di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (24/9) sore waktu setempat atau Kamis (25/9) pagi di Indonesia.
"Selamat, Bapak. Saya memuji kepemimpinan Anda dalam membawa Indonesia menuju transisi demokrasi," ujar Obama sebagaimana dikutip laman www.presidenri.go.id.
Pada acara yang sama, SBY selaku Kepala Negara Indonesia juga menyerahkan kepemimpinan Open Government Partnership (OGP) dari Indonesia kepada Meksiko.
Indonesia telah memimpin OGP selama setahun. Selanjutnya, Meksiko yang akan memimpin OGP.
Hadir antara lain Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto dan sejumlah kepala Negara dan pemerintahan di dunia.
Hadir pula Ketua Utama Organisasi Masyarakat Sipil Rakesh Rajani dan Suneeta Kaimal.
Di akhir masa kepemimpinan Indonesia, Tunisia dan Prancis masuk menjadi anggota.
OGP merupakan sebuah inisiatif multilateral yang bertujuan mengamankan komitmen negara-negara sedunia untuk mendorong pemerintahan terbuka.
Insiatif ini bertujuan mempromosikan transparansi, meningkatkan partisipasi publik, melawan korupsi dan meningkatkan penggunaan teknologi baru untuk membuat pemerintah lebih terbuka, efektif, dan lebih terjaga akuntabilitasnya.
Indonesia merupakan salah satu dari 8 negara perintis OGP bersamai-sama dengan Brasil, Indonesia, Meksiko, Norwegia, Filipina, Afrika Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sejak didirikan pada 3 tahun lalu, OGP telah menjadi gerakan global dari 64 negara dan 200 organisasi masyarakat madani.
Sebagai pengakuan atas pentingnya partisipasi masyarakat, pertemuan OGP kali ini memilih tema Citizen Action, Responsive Government yang sejalan dengan pandangan bersama pada Konferensi OGP Regional Asia Pasifik, Mei 2014, di Bali.
"Di Bali, kami sepakat bahwa keterbukaan merupakan bentuk pemberdayaan. Keterbukaan memang memberdayakan masyarakat sipil untuk menjadi mitra pemerintah dalam proses pembangunan," kata SBY.