Bisnis.com, JAKARTA—Isu mengenai tidak adanya perubahan signifikan pada RAPBN 2015 menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Rabu (24/9/2014) selain isu belum dicapainya kesepakatan soal kenaikan harga BBM dan isu akan kembalnya ekonomi Indonesia ke fase normal.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Berani Bongkar Fiskal
Pembahasan RAPBN 2015 oleh pemerintah dan DPR periode 2009-2014 tidak membawa perubahan signifikan. Stimulus fiskal tetap minimalis. Pemerintahan baru harus berani membongkar fiskal agar menjadi stimulus ekonomi (KOMPAS).
Waspadai Dampak Kenaikan Harga BBM
Urusan subsidi bahan bakar minyak (BBM) ibarat duri bagi kaki pemerintah baru. Maka itu, pemerintahan Jokowi ingin lekas-lekas menaikkan harga BBM. Targetnya, harga BBM naik pada 5 November 2014. Namun tim pemerintahan baru masih terbelah soal berapa besar kenaikannya (KONTAN).
Ekonomi RI Kembali ke Fase Normal
Berakhirnya quantitative easing pada kuartal IV-2014 dan penaikan suku bunga the Fed pada tahun depan akan mengembalikan perekonomian Indonesia ke fase normal. Meski ada potensi terjadi arus dana keluar, Indonesia masih mampu menarik dana asing masuk selama pemerintah mampu memperkuat fundamental perekonomian (INVESTOR DAILY).