Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banyak Perwira Terjerat Kasus, Bukan Karena Salah Didik Tapi Lingkungan

Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) mengklaim pendidikan dan kurikulum yang diterapkan kepada peserta didiknya mampu meminimalisir penyimpangan saat berkarir di Kepolisian.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian-Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) mengklaim pendidikan dan kurikulum yang diterapkan kepada peserta didiknya mampu meminimalisir penyimpangan saat berkarir di Kepolisian.

Ketua STIK-PTIK Irjen Iza Fadri mengatakan maraknya kasus hukum yang dilakukan oleh sejumlah perwira kepolisian lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, bukan lemahnya pendidikan di tingkat sekolah.

"Selama pendidikan mereka selalu kami pantau. Ditambah pendidikan afeksi, kognisi, psikomotor. Ketika sudah masuk dinas, ini bagaimana masyarakatnya sebagai user itu sendiri menjaga dirinya," katanya, Rabu (24/9/2014).

Dia menjelaskan, tiap tingkatan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespim) Polri telah dilakukan pengawasan ketat terhadap pribadi siswa. Hal itu terihat dari penempatan anggota yang tengah menjalani studi di asrama khusus, di mana pengawasannya dilakukan selama 24 jam.

"Jadi dengan pengawasan seperti itu, kemungkinan penyimpangan disiplin, etika, maupun hukum, oleh anggota Polri minim," jelasnya.

Selain pengawasan, lanjutnya, STIK-PTIK juga memberikan pendidikan karakter dan ilmu pengetahuann yang diharapkan dapat memperkuat integritas para siswa.

Seperti yang diberitakan, saat ini dua perwira menengah Polri tengah menjadi perhatian akibat kasus hukum. Pertama, AKBP Murjoko Budoyono, Kepala Subdirektorat III/Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat dengan kasus penerimaan uang suap lebih dari Rp7 miliar dari bandar judi online.

Kemudian, AKBP Idha Endi Prastiono, mantan Kepala Subdirektorat III Direktorat Reserse Narkoba Polda Kalimantan Barat yang menggelapkan barang bukti kasus narkoba berupa shabu dan kendaraan roda empat. Sebelumnya dia ditangkap di Malaysia atas dugaan keterkaitan dengan jaringan narkoba internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper