Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Idul Adha, 10.000 Ekor Sapi Jantan di Jatim Dijual

Gabungan Koperasi Susu Indonesia Jawa Timur (GKSI Jatim) meminta kepada peternak anggota koperasi untuk tidak menjual sapi perah betina miliknya karena tergiur tawaran harga tinggi jelang Hari Raya Kurban.

Bisnis.com, MALANG--Gabungan Koperasi Susu Indonesia Jawa Timur (GKSI Jatim) meminta kepada peternak anggota koperasi untuk tidak menjual sapi perah betina miliknya karena tergiur tawaran harga tinggi jelang Hari Raya Kurban.

Namun momen Idul Adha justru menjadi kesempatan bagi peternak untuk menjual sapi jantan miliknya. Keuntungan dari menjual sapi jantan tersebut selanjutnya bisa digunakan untuk membeli anak sapi (pedet) betina baru.

Sulistyanto, Ketua Bidang Usaha GKSI Jatim, mengatakan berkaca pada pengalaman Idul Adha sebelumnya, banyak peternak yang terpaksa menjual sapi betina miliknya menyusul tingginya kebutuhan akan sapi kurban dengan harga yang tinggi.

“Akibatnya jumlah populasi sapi betina menurun dan mempengaruhi produksi susu segar di Jatim,” kata Sulistyanto, Senin (22/9/2014).

Saat ini jumlah populasi sapi milik peternak anggota koperasi di Jatim sebanyak 172.000 ekor. Dari jumlah tersebut sapi jantan yang siap untuk dijual sebanyak 10.000 ekor. Sapi tersebut saat ini dipelihara peternak yang ada di desa-desa.

Estimasinya jika sapi jantan tersebut dijual dan keuntungan dari penjualan kemudian dibelikan untuk membeli pedet betina baru sebanyak dua ekor maka akan terdapat 20.000 anak sapi betina baru yang mampu untuk meningkatkan produksi susu segar di Jatim.

“Nantinya anak sapi betina tersebut akan menjadi indukan baru yang mampu melahirkan sapi jantan atau betina lagi,” ujarnya.

Imbauan GKSI agar peternak tidak tergiur dengan harga tinggi sehingga terpaksa menjual sapi betina miliknnya juga tidak terlepas dari faktor tengah bergairahnya harga susu di pasaran.

Saat ini harga susu di dalam negeri mencapai Rp5.200 per liter atau lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan susu luar negeri.

Kondisi tersebut diharapkan bisa memacu semangat peternak untuk meningkatkan produksi susu segar miliknya.

“Bukan malah menjual sapi betina yang justru berpotensi menyebabkan produksi susu di Jatim akan turun,” tambah dia.

Mengingat poduksi susu di Jatim saat ini masih dikisaran 900-1.000 ton per hari masih di bawah kebutuhan industri pengolahan susu (IPS) yang mencapai 1.600 ton per hari.

Ketua GKSI Jatim yang juga Ketua KUD SAE Pujon Kabupaten Malang, Abdi  Swasono, sebelumya mengatakan peternak agar tidak menjual sapi betina  miliknya kendati ditawar dengan harga tinggi.

“Langkah tersebut sudah kami lakukan kepada anggota KUD SAE Pujon. Sehingga besar kemungkinan sapi di Pujon tidak akan dijual meski ditawar dengan harga tinggi,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Sofi’I
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper