Bisnis.com, JAKARTA— Mantan Menkeu Ashraf Ghani ditetapkan sebagai presiden terpilih Afghanistan kemarin setelah menandatangani kesepakatan untuk berbagi kekuasaan dengan oposisi sehingga mengakhiri perseteruan kedua pihak.
Sebelumnya kedua pihak berselisih akibat saling tuding melakukan kecurangan dalam pemilu di tengah rencana pasukan asing untuk meninggalkan negara itu. Kesepakatan politik itu dicapai antara Ghani dan pesaingnya, Abdullah Abdullah yang merupakan seorang mantan menteri luar negeri.
“Komisi Pemilihan Umum Independen Afghanistan mendeklarasikan Ashraf Ghani Ahmadzai sebagai presiden terpilih Afghanistan," ujar Ahmad Yousuf Nuristani, ketua komisi itu sebagaimana dikutip Bloomberg, Senin (22/9/2014).
Bedasarkan kesepakatan tersebut, Ghani akan berbagi kekuasaan dengan seorang pemimpin eksekutif yang diusulkan Abdullah. Keduanya akan sama-sama mengawasi siapa yang memimpin lembaga negara itu termasuk soal angkatan darat.
Ghani dan Abdullah terlihat akrab setelah menandatangani kesepakatan berbagi kekuasaan yang disaksikan oleh Presiden Hamid Karzai.