Bisnis.com, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjanji akan memperjuangkan kepentingan kelapa sawit Indonesia dalam lawatan luar negerinya yang terakhir sebagai Presiden RI.
Presiden mengatakan Indonesia selama ini sering mengalami hambatan dalam memasarkan produk kelapa sawit ke luar negeri.
Produk kelapa sawit Indonesia, ujarnya, sering dihadang, dibatasi, dan dipersulit saat akan dipasarkan ke pasar internasional.
Padahal, ujarnya, produk-produk kelapa sawit Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah internasional terkait aspek lingkungan dan persyaratan lainnya.
Padahal Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah internasional untuk memenuhi aspek lingkungan dan persyaratan-persyaratan lainnya
Akibat hambatan-hambatan yang menjadi isu di ranah internasional tersebut, ujarnya, perdagangan kelapa sawit asal Indonesia pun terganggu.
“Oleh karena itu, salah satu diplomasi kami, perjuangan saya pribadi, adalah memastikan hal ini. Saya ingin perdagangan itu adil, fair, dan bebas. Dan inilah yang akan kami perjuangkan antara lain melalui forum yang ada di New York nanti,” ujar SBY sebelum lepas landas dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (18/9).
Hari ini, Presiden lepas landas untuk memulai rangkaian kunjungan kenegaraan selama 12 hari ke tiga negara di tiga benua.
Salah satu destinasi lawatan Presiden adalah New York, Amerika Serikat.
Di kota itulah, SBY akan menghadiri Indonesia Sight Event dan menjelaskan tentang produk kelapa sawit Indonesia.
Di New York, Ia juga akan menghadiri dan berpartisipasi dalam acara Climate Summit yang dipimpin Sekjen PBB serta menghadiri agenda pertemuan yang berkaitan dengan REDD+.
“Pertemuan yang berkaitan dengan REDD+ kerjasama kita dengan Norwegia. Elemen-elemen internasional yang lain juga penting bagi kita untuk melanjutkan upaya pelestarian hutan yang jadi prioritas Indonesia dan bahkan juga prioritas dunia,” ujar SBY.