Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambusai Utara, Riau Dicanangkan Sebagai Daerah Mandiri Energi

Pemeriintah Kabupaten Rokan Hulu, Riau mencanangkan Kecamatan Tambusai Utara sebagai daerah mandiri energi.
 Wamen ESDM Susilo Siswoutomo (kiri) berbincang dengan Bupati Rokan Hulu Achmad ketika meninjau lokasi pembangkit listrik saat peresmian pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dari limbah cair sawit (POME) di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau, Selasa (16/9)/Antara
Wamen ESDM Susilo Siswoutomo (kiri) berbincang dengan Bupati Rokan Hulu Achmad ketika meninjau lokasi pembangkit listrik saat peresmian pilot project Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dari limbah cair sawit (POME) di Desa Rantau Sakti, Rokan Hulu, Riau, Selasa (16/9)/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemeriintah Kabupaten Rokan Hulu, Riau mencanangkan Kecamatan Tambusai Utara sebagai daerah mandiri energi.

Pencanangan itu bersamaan dengan peresmian pilot project pemanfaatan limbah cair sawit (palm oil mill effluent/POME) oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswoutomo di Desa Rantau Sakti, Tambusai Utara, Rokan Hilir, Riau, Selasa (16/9).

Proyek perintis POME itu untuk pembangkit listrik tenaga biogas (PLTB) berkapasitas 1 megawatt (MW) untuk 1.050 kepala keluarga yang berasal dari limbah cair sawit sebesar 45 ton tandan buah segar (TBS) per hari dari pabrik PT Arya Rama Prakarsa.

"Kami mencanangkan Kecamatan Tambusai Utara sebagai daerah mandiri energi. Ini menjadi pertama dan satu-satunya di Riau, bahkan di Indonesia," ujar Bupati Rokan Hulu Achmad.

Dia menjelaskan pencanangan itu guna menjawab kelangkaan energi dan sangat tepat pada saat Indonesia masalah bahan bakar minyak (BBM) menjadi polemik terkait dengan rencana kenaikan harga BBM.

Pemerintah transisi, sambungnya, belum berani memutuskan kenaikan harga BBM karena khawatir akan ditentang dan menuai demonstrasi. Sebaliknya, subsidi BBM semakin membengkak dan kini mencapai Rp1,2 triliun per hari untuk mengimpor 1,5 juta barel minyak per hari.

Rida Mulyana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, mengungkapkan PLTB berkapasitas 1 MW dari limbah minyak sawit itu merupakan kerja sama sinergis pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam hal ini, Dirjen EBTKE Kementerian ESDM mengalokasikan dana APBN senilai Rp28 miliar dan dana APBD dari Pemkab Rokan Hulu.

"Bauran energi baru dan terbarukan pada 2025 diharapkan tumbuh menjadi 23%. Bioenergi diharapkan memberikan kontribusi penyediaan energi nasional sebesar 8,2% melalui pengembangan PLT bioenergi dan penyediaan BBN," ujarnya.

Adapun potensi penghematan PLTB dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) mencapai Rp19,25 miliar per tahun.

PLTB juga bisa menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 6.307,2 ton co2.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper