Bisnis.com, JAKARTA—Isu mengenai asumsi volume (BBM) bersubsidi pada RAPBN 2015 yang tidak berubah guna mengerem tingkat konsumsi menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Selasa (16/9/2014) selain isu postur kabinet pemerintahan Jokowi mendatang dan imbauan kepada pemerintah agar model bisnis Garuda Indonesia diubah.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Rem Konsumsi BBM
Asumsi volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 berada pada rentang 46 juta kiloliter hingga 47 juta kiloliter. Asumsi volume yang nyaris tidak berubah ini agar pemerintah mengerem konsumsi BBM bersubsidi (KOMPAS).
Jokowi Pertahankan Kabinet Gendut
Presiden terpilih Joko Widodo akan membentuk kabinet 34 menteri dan berjanji di bidang ekonomi akan diisi oleh kalangan profesional seperti Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan Menteri Pertanian. Namun demikian Jokowi masih merahasiakan nama-nama menterinya(KONTAN).
Perubahan Model Bisnis Garuda Perlu Didukung
Pemerintah perlu mendukung Garuda Indonesia untuk mengubah model bisnis, menguikuti maskapai penerbangan besar dan sukses seperti Emirates, Etihad Airways, dan Qatar Airways. Ketiga maskapai Timur Tengah itu didukung pemerintah untuk mengelola bandara dan terminal yang memberikan profit hingga 30%. Sangat sulit bagi maskapai jika hanya mengandalkan margin tiket yang rata-rata cuma 2,46% (INVESTOR DAILY).