Bisnis.com, MILAN - Bank Sentral Eropa (ECB) menargetkan zona Euro kembali mengalami pertumbuhan pada kuartal ketiga tahun ini, meskipun total ekonomi 18 negara anggota diyakini hanya tumbuh 1% sepanjang tahun ini.
Wakil Presiden ECB Vitor Constancio mengatakan perekonomian kawasan memang agak tersendat pada kuartal II/2014.
"Kuartal ketiga akan ada pertumbuhan positif meski tahun ini hanya meningkat sangat rendah, di bawah 1%," ujarnya, Sabtu (13/9/2014).
Dia mengatakan, tersendatnya pertumbuhan regional dipicu oleh stagnansi yang terjadi pada April dan Juni lalu di blok negara berkekuatan 9,6 triliun uero ini.
Selain itu, ECB menyatakan tidak akan ada resiko signifikan terkait kemungkinan deflasi yang terjadi di kawasan tersebut. Senada dengan Constancio, Anggota Dewan Gubernur ECB Jens Weidmann menuturkan, pertumbuhan kawasan susah melesat sampai tahun depan.
ECB mencatat, pada Agustus 2014 tercatat inflasi hanya mencapai angka 0,3% year-on-year (yoy) dan menjadi alasan kunci pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh ECB pada bulan ini.
Dikabarkan sebelumnya, Bank Sentral Eropa ini menurunkan tiga suku bunga acuan utama sebanyak 10 basis poin, yaitu suku bunga acuan menjadi 0,05%, suku bunga deposito menjadi 0,02%, dan suku bunga margin lending facility menjadi 0,3%.