Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Barack Obama mengatakan telah mendapat mandat untuk melakukan serangan udara untuk pertama kalinya ke Suriah dan melanjutkan serangan di Irak dalam skala lebih besar untuk melumpuhkan milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Keputusan Obama untuk melancarkan serangan di dalam wilayah Suriah yang telah dilanda perang saudara selama tiga tahun menandai perubahan sikapnya. Dia sebelumnya menolak melakukan serangan udara untuk menghukum Presiden Suriah Bashar al-Assad yang dituding menggunakan senjata kimia untuk menghadapi pemberontak.
Obama menegaskan akan memburu milisi ISIS dimanapun berada. Bahkan dia mengatakan jika ada kelompok yang mengncam warga AS maka tidak akan ada tempat yang aman untuk berlindung bagi mereka.
Obama juga meminta Kongress untuk mengeluarkan dana sebanyak US$500 juta guna melatih dan mempersenjatai pemberontak Suriah yang moderat. Pelatihan itu akan dilakukan di Arab Saudi sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (11/9/2014).
Namun demikian, belum jelas apakah dengan banyaknya bantuan senjata dari AS dan pelatihan tersebut akan mampu mengubah peta kekuatan di medan perang mengingat senjata ISIS lebih baik dari senjata pemberontak Suriah yang didukung AS. Belum lagi kekuatan kelompok pasukan Assad yang tidak kalah terlatihnya.