Bisnis.com, SYDNEY – Meski para pengambil kebijakan Australia sempat pesimistis, tingkat pengangguran Australia turun ke level 6,1% setelah menyentuh rekor tinggi 6,4%. Jumlah tenaga kerja naik 121.000 pada Agustus, terdorong terutama oleh peningkatan jumlah pekerja paruh waktu.
Pekan lalu Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Glenn Stevens menyampaikan prediksinya bahwa tingkat pengangguran tidak akan turun hingga akhir 2015. Adapun saat ini RBA mempertahankan tingkat suku bunga di rekor rendah 2,5% untuk mendorong permintaan domestik pascapenurunan drastis investasi sektor pertambangan.
Kepala ekonom JPMorgan, Stephen Walters menyampaikan peningkatan jumlah tenaga kerja jauh di atas ekspektasi kenaikan 15.000 ini merupakan kejutan positif bagi perekonomian Negeri Kanguru.
“Sulit untuk memantau apa yang sebenarnya terjadi di pasar tenaga kerja jika kita hana melihat pekerjanya. Namun tingkat pengangguran benar-benar turun ke level 6,1% tingkat yang sama dengan beberapa bulan lalu,” kata Walters di Sydney merespons data tersebut.
Di sisi lain, ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Savita Singh mengatakan peningkatan ini didorong oleh terkereknya jumlah permintaan tenaga kerja, meski ia mengakui sulit untuk menginterpretasi apa yang sebenarnya terjadi di pasar tenaga kerja.