Bisnis.com, JAKARTA - Kapan tibanya hari berakhirnya kehidupan dunia - Hari Kiamat - menjadi rahasia Sang Pencipta. Namun fisikawan Inggris terkemuka, Stephen Hawking mengemukakan pandangannya tersendiri ihwal tibanya Hari Kiamat.
Menurut Hawking, kehancuran alam semesta bisa saja terjadi karena partikel Tuhan - yang dikenal dengan Higgs Boson - tidak stabil.
Dalam bukunya berjudul ‘Starmus’, Hawking menyebutkan bahwa partikel Tuhan kemungkinan tidak akan stabil ketika mendapat tekanan yang sangat tinggi.
Menurutnya, alam akan hancur dalam satu kecepatan cahaya yang tidak diketahui kapan akan terjadi.
Profesor Matematika dari Cambridge University itu menjelaskan bahwa pada level energi tertinggi, Partikel Tuhan bisa menjadi tidak stabil dan mengakibatkan malapetaka besar. Dengan demikian, tidak akan ada lagi ukuran dan bentuk maupun ruang dan waktu sebagaimana alam semesta.
"Higgs berpotensi mengubah dunia menjadi sesuatu yang menakutkan setelah menjadi tidak stabil pada energi di atas 100 miliar giga-elektron-volts (GeV)," jelas Hawking.
Dalam kondisi tersebut, akan terjadi fluktuasi kuantum yang menciptakan gelembung vakum di alam semesta.
"Karena energi yang rendah, gelembung itu akan mengembang dengan kecepatan cahaya dan menyapu semua yang ada di hadapannya," ujarnya sebagaimana dikutip mirror.co.uk, Selasa (9/9/2014).
"Ini bisa terjadi kapan saja. Kita tidak akan pernah tahu kapan bencana ini datang," ujarnya.