Bisnis.com, BUENOS AIRES – Gubernur bank sentral Argentina Juan Carlos Fabrega menggelar pertemuan dengan rekannya gubernur People’s Bank of China (PBOC) untuk Zhou Xiaochuan untuk membahas penggunaan swap mata uang dalam aktivitas perdagangan.
Argentina berharap nantinya kesepakatan ini dapat meningkatkan cadangan devisanya dan membayar impor China dengan yuan jika pendapatan ekspor menurun. Saat ini, pelemahan nilai tukar mata uang telah menguras cadangan devisa negara tersebut.
Surat kabar lokal Argentina La Nacion menyampaikan pemerintah Argentina akan menerima US$1 miliar sebelum akhir tahun. Nilai ini akan menjadi tahap pertama pinjaman total US$11 miliar yang ditandatangani Presiden Cristina Fernandez Juli lalu.
“Dalam pertemuan tersebut, Gubernur PBOC menyampaikan dukungannya pada Argentina dalam menghadapi konflik negara terkait penyelesaian utang,” ungkap pernyataan yang dipublikasikan bank sentral Argentina Minggu (7/9/2014) malam.
Argentina menghadapi risiko resesi setelah pengadilan AS mengeblok pembayaran negara tersebut pada sejumlah pemegang utang. Untuk mengatasi utangnya, Argentina menolak mengikuti ketetapan pengadilan dan memutuskan untuk menggunakan regulasinya.
Presiden Fernandez melakukan segala upaya untuk meningkatkan devisa negara tersebut yang kini terendah dalam 8 tahun demi membantunya menyelesaikan pembayaran utang negara.