Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI INDIA: Ekonom Nilai Pertumbuhan Terancam Terhenti

India dinilai tidak bisa tumbuh berkelanjutan jika hanya bergantung pada belanja pemerintah dan produktivitas industri. Seperti diketahui, laporan terbaru Pemerintah India mengungkapkan negara tersebut tumbuh 5,7% pada kuartal II.
 Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.comNEW DELHI - India dinilai tidak bisa tumbuh berkelanjutan jika hanya bergantung pada belanja pemerintah dan produktivitas industri. Seperti diketahui, laporan terbaru Pemerintah India mengungkapkan negara tersebut tumbuh 5,7% pada kuartal II.

Meski tumbuh di atas estimasi, data-data ekonomi menunjukkan konsumsi lemah dan investasi bisnis menurun. Keduanya menghambat pembangunan infrastruktur dan upaya reformasi struktural.

"Pendorong utama kenaikan produk domestik bruto (PDB) tersebut adalah belanja pemerintah. India sulit untuk tumbuh berkelanjutan jika hanya mengandalkan hal tersebut," kata ekonom HSBC di Hong Kong, Izumi Devalier.

Salah satu rekomendasi para ekonom yaitu India harus menggenjot belanja konsumen untuk mempertahankan pertumbuhan. Adapun belanja konsumen menyumbang porsi 60% terhadap perekonomian India.

India didorong tumbuh setidaknya 8% per tahun untuk dapat menyediakan lapangan kerja bagi 200 juta masyarakatnya yang akan segera memasuki usia produktif dalam dua dekade mendatang, jumlah kaum muda terbesar di dunia.

Meski demikian, sejumlah ekonom optimistis dengan kemampuan India menarik diri dari kekhawatiran tumbuh rendah.

Banyak debat mengenai laju pertumbuhan dantiming-nya. India sedang dalam proses mencapai pertumbuhan rata-rata 7% dan tingkat inflasi 6%, kata seorang ekonom Citigroup.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Nurbaiti
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper