Bisnis.com, JAKARTA— Kesiapan perbankan nasional membiayai industri substitusi produk impor menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Kamis (28/8/2014) selain soal tantangan berat bagi pemerintahan baru nantinya terkait kenaikan harga BBM bersubsidi dan langkah PT Newmont Nusa Tenggara mencabut gugatan arbitrase.
Berikut ini ringkasan berita-berita utama media Ibu Kota:
Harus Ada Industri Prioritas
Perbankan nasional siap membiayai industri substitusi produk impor untuk menyehatkan struktur transaksi berjalan Indonesia. Namun demikian, pemerintah harus membuat prioritas jenis industri substitusi supaya pembiayaan bank lebih fokus dan profil risiko tidak menjadi persoalan baru. Dukungan pembiayaan dari perbankan terhadap industri substitusi impor akan membangkitkan industri dalam negeri (KOMPAS)
BBM Naik, Buruh Tuntut Kenaikan Upah
Presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019 Joko Widodo dan Jusuf Kalla harus menghadapi tantangan berat di awal pemerintahannya. Keengganan Presiden SBY berbagi beban dengan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di masa pemerintahannya mengharuskan mereka mengambil keputusan pahit itu (KONTAN)
Newmont Cabut Gugatan Arbitrase
PT Newmont Nusa Tenggara akhirnya memenuhi permintaan Pemerintah Indonesia untuk mencabut gugatan arbitrase, yang diajukan ke The International Centre for Settlement of Investment Disputes. Renegosiasi kontrak dengan pemerintah siap dilanjutkan dan sebagai imbalannya perusahaan akan mendapatkan keringanan bea keluar menjadi 7,5%. Perusahaan segera kembali berproduksi dan mengekspor konsentrat tembaga sebanyak 270.000 ton (INVESTOR DAILY).