Bisnis.com,
FRANKFURT – Angka pengangguran Jerman meningkat pada Agustus, trerdampak pemulihan lambat zona euro. Di saat yang sama, zona euro masih harus berkutat dengan konflik tak kunjung usai Ukraina-Rusia.
Data pengangguran yang dipublikasikan Federal Labor Agency menunjukkan angka pengangguran Agustus naik 2000 dari bulan sebelumnya menjadi 2,9 juta. Nilai ini lebih tinggi dari konsensus ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu penurunan 5000 pengangguran. Secara total, tingkat pengangguran Jerman adalah 6,7%.
Ekonom DZ Bank AG, Michael Holstein menyampaikan jumlah pengangguran yang perlahan bertambah tidak bisa dilepaskan dari pertumbuhan negara tersebut yang lesu sejak awal tahun.
“Pasar teaga kerja memang kokoh, namun jika ekonomi terus memburuk, maka akan berdampak negatif pada pasar tenaga keja,” kata Holstein di Frankfurt, Kamis (28/8).
Seperti diketahui, ekonomi Jerman mengalami penurunan 0,2% pada kuartal kedua. pemulihan lambat dan inflasi rendah yang membelit zona euro sejak 2009 telah mendorong Presiden European Central bank (ECB) untuk mengimplementasikan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE).
Angka pengangguran dan inflasi pun dinilai menjadi penyebab utama stagnannya pemulihan zona 18 blok tersebut. Para ekonom mengestimasikan angka pengangguran Agustus zona euro adalah 11,5%, tertinggi kedua di dunia. Adapun kebijakan moneter selanjutnya akan didiskusikan ECB September mendatang.
“Kebijakan moneter adalah kunci penyelesaiannya. Kita siap menetapkan langkah selanjutnya,” kata Draghi saat memberi sambutan pada pertemuan gubernur bank sentral di Jackson Hole, Jumat (22/8) lalu