Bisnis.com,
KUALA LUMPUR – Spekulasi atas ekonomi Amerika Serikat yang akan segera pulih menguatkan optimisme ekspor negara Malaysia. Bergairahnya ekonomi Negeri Paman Sam diyakini akan memberikan dampak positif bagi perdagangan Negeri Tun Abdul Razak.
Data yang ditunjukkan Pemerintah AS pekan lalu menunjukkan pertumbuhan ekonomi Juli di atas perkiraan, dengan indeks manufaktur melambung ke level tertingginya dalam empat tahun pada Agustus.
Sementara itu, produk domestik bruto (PDB) Malaysia kuartal II/2014 menanjak pada laju tercepatnya dalam kurun lebih dari satu tahun ke level 6,4%, tertopang oleh pertumbuhan pesat ekspor 8,8% pada kuartal yang sama.
“Malaysia akan tumbuh kuat dan sustainable. Jika ekonomi AS pulih, hal tersebut akan berdampak positif pada ekspor Malaysia,” ungkap ekonom Credit Agricole CIB, Dariusz Kowalczyk di Hong Kong, Selasa (26/8)
Selain Amerika Serikat, permintaan China yang meningkat juga diyakini akan mendorong ekspor. Negara perekonomian terbesar ketiga di Asia tersebut kini fokus menggenjot ekspor, setelah sektor tersebut berperan besar pada pertumbuhan PDB.
Selain ekspor, kini Malaysia tengah berupaya meningkatkan produktivitas ekonomi bangsa dengan mendorong partisipasi tenaga kerja perempuan yang saat ini jumlahnya paling sedikit di antara negara Asia Tenggara lain