Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD Perubahan Jabar 2014 Capai Rp24,78 Triliun

Volume Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Jabar 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp24,78 triliun dari APBD murni 2014 sebesar Rp21,1 triliun.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG—Volume Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Jabar 2014 mengalami kenaikan sebesar Rp24,78 triliun dari APBD murni 2014 sebesar Rp21,1 triliun.
 
Asisten Administrasi Setda Jabar Iwa Karniwa mengatakan volume APBD P 2014 mengalami penambahan sekitar Rp 3,29 triliun dari jumlah sebelumny dalam APBD Murni 2014.

Kenaikan ini berasal dari pendapatan daerah pada APBD Perubahan 2014 ini mencapai Rp 21 triliun.Kami tinggal menunggu evaluasi Kemendagri,” katanya di Bandung, Senin (25/8).
 
Menurutnya terdongkraknya APBD dari sisi pendapatan karena bertambah Rp 1,38 triliun dari APBD murni 2014 yang berjumlah Rp 19,907 triliun. Pendapatan disumbang dari sektor pajak daerah sebesar Rp13,3 triliun atau meningkat Rp1,509 triliun.
“Restribusi daerah meningkat menjadi Rp61,2 miliar dari Rp57,1 miliar. Sementara deviden BUMD menyumpang Rp300 miliar,” paparnya.
 
Sedangkan untuk belanja daerah, pada APBD perubahan 2014 ini mencapai Rp 24,25 triliun, atau bertambah sekitar Rp 3,03 triliun. Pos belanja tidak langsung mengambil porsi belanja terbesar dengan nilai Rp19,35 triliun atau naik Rp2,078 triliun dari APBD 2014.
“Ada kenaikan belanja pegawai karena gaji berkala, kenaikan pangkat dan perubahan upah pungut,” katanya.
 
Selain itu kenaikan juga ada pada belanja hibah sebesar Rp6,989 triliun, sementara untuk bantuan sosial mengalami penurunan dari Rp15 miliar menjadi Rp8,18 miliar.

Iwa mengakui, APBD Perubahan 2014 ini mengalami defisit sebesar Rp 2,92 triliun. Namun telah tertutupi oleh Silpa 2013 yang mencapai Rp 3 triliun lebih. “Mudah-mudahan, evaluasi selesai sebelum anggota DPRD 2009-2014 purna tugas,”

Anggota Badan Anggaran DPRD Jabar Donny Ahmad Munir mengatakan APBD Perubahan 2014 ini mulus disetujui karena sudah mengalokasikan untuk pendidikan 20%, kesehatan 10%, serta pemeliharaan jalan 10%.

“Kami menilai APBD perubahan ini sudah pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environment," katanya.
 
Menurutnya dari uraian program yang tertuang dalam APBD perubahan tersebut, di antaranya pada bidang pendidikan yakni lanjutan pembangunan ruang kelas baru (RKB) untuk SMP/MTs dan SMA/SMK/MA swasta."Untuk RKB SMP menjadi 1.400 ruang, sebelumnya di [APBD] murni 700 RKB. Untuk SMA swasta dari 300 RKB menjadi 500," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper