Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restriksi Impor: Argentina Banding Keputusan WTO

Argentina akan mengajukan banding pada lembaga perdagangan dunia World Trade Organization (WTO) atas ketetapan bersalah pada kebijakan restriksi impor yang ditetapkan negara tersebut.

Bisnis.com, BUENOS AIRES – Argentina akan mengajukan banding pada lembaga perdagangan dunia World Trade Organization (WTO) atas ketetapan bersalah pada kebijakan restriksi impor yang ditetapkan negara tersebut.

Akhir pekan lalu, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang menyampaikan dugaan pelanggaran lisensi pembatasan impor oleh Argentina.

Ketiganya yang merupakan raksasa perdagangan dunia menyangkakan Argentina menutup izin pada importir yang telah memenuhi syarat WTO, sehingga menyulitkan impor dari negara-negara WTO lain.

Diduga tindakan Argentina tersebut dilakukan untuk melindungi ekonominya yang masih rentan, sekaligus melindungi kuasanya atas perusahaan minyak YPF, yang diprivatisasi Argentina dari korporasi energi asal Spanyol, Repsol.

Panel yang digelar WTO dan ketiga negara pengaju tersebut menetapkan bahwa Argentina menyalahi aturan WTO dengan menerapkan restriksi impor.

WTO mendesak Presiden Argentina Cristina Fernandez untuk kembali mengimplementasikan aturan WTO.

“Negara akan segera mengajukan banding atas keputusan tersebut. Kami tidak menutup keran impor, namun menjaganya,” ungkap Wakil Menteri Perekonomian Argentina Emmanuel Alvarez.

Seperti diketahui, ekonomi Argentina mendekati masa resesi pada kuartal pertama tahun ini. Aktivitas ekspor tertekan, di saat yang sama cadangan kas bank sentral telah kritis sehingga negara tersebut tidak mampu melunasi obligasi internasionalnya yang jatuh tempo 31 Juli lalu.

Surat kabar lokal Argentina Buenos Aires Herald mengutip pernyataan United States Trade Representative (USTR) menyampaikan AS merespons keras pembatasan impor tersebut.

“Proteksi Argentina akan berimbas pada ekspor AS ke Argentina yang nilainya mencapai miliaran dolar,” ungkap statement USTR seperti dikutip Buenos Aires Herald.

Selain itu, Amerika Serikat juga menilai Argentina tidak transparan dalam mengimplementasikan restriksi tersebut.

Berdasarkan data USTR, total ekspor AS ke Argentina pada 2013 adalah US$10,2 miliar, jatuh 0,7% atau senilai US$67 juta dari tahun sebelumnya.

Argentina merupakan tujuan ekspor terbesar ke-31 Negeri Paman Sam.

Sedangkan impor pada 2013 dari Argentina mencakup beberapa produk dengan total transaksi US$2,2 miliar.

Argentina merupakan importir terbesar ke-17 Amerika Serikat.

Adapun restriksi ditetapkan Argentina pada beberapa barang dan komoditas seperti alat-alat elektronik, peralatan rumah tangga, AC, permesinan, benda-benda otomotif, benda berbahan kimia, tekstil, dan kertas serta plastik.

Perizinan impor barang-barang tersebut ditetapkan sejak 2012, melalui proses pra-pendaftaran dan pra-persetujuan.

Tuntutan dari AS, Jepang dan Uni Eropa dimulai dari 2013, namun putusan WTO ditetapkan pada akhir pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Sumber : Reuters/Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper