Bisnis.com, KUALA LUMPUR – Korporasi maskapai milik negara Malaysia Malaysian Airline System Bhd berencana memangkas jumlah pekerjanya dan mengganti chief executive officer (CEO) dalam waktu dekat, untuk memulihkan kembali kondisi perusahaan setelah mengalami dua kecelakaan.
Pengelola dana investasi negara Malaysia, Khazanah National Bhd menyampaikan akan membahas usulan ini pada Selasa (26/8). Usulan lainnya yaitu pengurangan beberapa rute penerbangan.
“Rencananya, maskapai akan memangkas 3.000-4.000 pekerjanya untuk menutup lubang kerugian keuangan,” ungkap piham Malaysian Airline yang tidak ingin namanya dikutip Bloomberg.
Berdasarkan data, Malaysian Airline memiliki 19.577 karyawan per akhir 2013. Dalam proposalnya, Khazanah juga akan mengajukan tiga calon kandidat kuat CEO untuk menggantikan CEO saat ini yaitu Ahmad Jauhari Yahya yang masa kepemimpinannya berakhir September.
Khazanah juga menyampaikan rencananya untuk membeli saham minoritas untuk menghidupkan kembali keuangan maskapai. Selain keuangan, Malaysian Airline dinilai juga harus memperbaiki citranya setelah jatuh tanpa jejak pada Maret dan diduga tertembak saat melintasi Ukraina.
“Maskapai ini harus merombak armadanya. Bagaimana dan apa jenis pesawat harus diperhatikan. Rute ke Eropa mungkin akan ditiadakan, mengingat rute tersebut merugikan keuangan perusahaan,” kata analis UOB Kay Hian Pte di Singapura.
Hingga Agustus tahun ini, saham Malaysian Airline telah anjlok 18%.