Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Teroris akan berkerja sama dengan negara-negara Timur Tengah dalam menyikap perkembangan paham dan jaringan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Irjen Pol. Ansyaad Mbaai mengatakan Indonesia membutuhkan panduan mekanisme penindakkan dan penanganan ISIS dari negara-negara yang menolak jaringan berpaham radikal tersebut.
"Kami memerlukan bantuan dari Syiria dan sekitanya mengenai bagaimana mereka menindak ISIS," jelasnya dalam seminar Indonesia Merespons Ancaman ISIS, Senin (25/8/2014).
Pasalnya, untuk menindak ISIS, pemerintah Indonesia memerlukan bukti yang konkrit bahwa paham tersebut radikal sehingga penegakan hukum dapat dilakukan.
"Ini satu-satunya cara di Indonesia yakni law enforcement, yang mana harus kita buktikan terlebih dahulu tidak bisa langsung," katanya.
Oleh karena itu, BNPT akan meminta kepada Kementerian Luar Negeri untuk memfasilitasi teleconference dengan Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara tersebut, sebelum menerjunkan tim ke lapangan.
Bantuan, sambungnya, juga diharapkan datang dari duta besar negara Timur Tengah yang ada di Indonesia untuk mengemukakan asas-asas yuridis untuk penanganan ISIS.
"Jadi ketika kita kirim tim ke sana sudah tahu pejabat mana yang harus dikontak, institusi apa yang menangani," jelas Ansyaad.
BNPT Kerja Sama Dengan Negara Timteng Atasi ISIS
Badan Nasional Penanggulangan Teroris akan berkerja sama dengan negara-negara Timur Tengah dalam menyikap perkembangan paham dan jaringan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu