Bisnis.com, JAYAPURA -- Serangan diare yang belum diketahui penyebabnya terus menyasar balita dan anak-anak di Kota Jayapura.
Balita dan anak-anak di Kota Jayapura dan sekitarnya yang terjangkit diare semakin banyak, hingga mencapai 70 orang hanya dalam empat hari terakhir ini.
"Sejak Kamis (21/8/2014) velbed ekstra terus kami buka. Velbed yang digelar terhitung sudah 20 buah, dan seluruh tempat tidur pasien anak dan balita terpakai, sehingga jumlah pasien sudah lebih dari 70 orang," kata dr Lilya, salah satu dokter jaga di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Abepura, di Jayapura, Minggu (24/8/2014).
Ia mengatakan, pada Kamis lalu, pasien diare sebanyak 30 orang, kemudian bertambah menjadi 50 orang sampai Jumat (22/8), dan kini bertambah lagi hingga mencapai 70 orang.
Penambahan tempat tidur ekstra mulai digelar sejak Sabtu (23/8) siang, baik di UGD maupun di ruang perawatan anak dan balita.
Sejumlah pasien diperbolehkan pulang karena sudah tidak lagi buang air dan muntah-muntah setelah minum obat, dan tidak dehidrasi lagi setelah diinfus.
Berbagai upaya terus digalakkan oleh pihak rumah sakit untuk menolong para pasien diare itu.
"Crisis Center dari Dinas Provinsi Papua sudah datang ke UGD untuk mengambil sampel sejak Kamis (21/8) lalu namun hasilnya belum diumumkan," kata Lilya.
Ketua Staf Medis Fungsional (SMF) itu mengatakan, jumlah pasien tidak menentu namun dipastikan terus meningkat.
Setiap hari dokter jaga sebanyak tujuh orang masing-masing dua orang bertugas pagi, satu orang siang dan dua orang sore dan malam.
"Penyediaan obat juga sampai saat ini masih cukup," ujarnya.