Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKONOMI CHINA: Pembangunan Infrastruktur China Temui Jalan Buntu

Upaya Pemerintah China untuk mempercepat pembangunan infrastruktur perkeretaapian tampaknya menemui jalan buntu.
Ilustrasi/ritort.org
Ilustrasi/ritort.org

Bisnis.com, BEIJING -- Upaya Pemerintah China untuk mempercepat pembangunan infrastruktur perkeretaapian tampaknya menemui jalan buntu. Pasalnya, salah satu program percepatan pertumbuhan ini kekurangan biaya pembangunan.

Perdana Menteri China Le Keqiang mendorong sektor swasta untuk menanamkan investasinya pada pembangunan ini. Ia menolak untuk bergantung pada dukungan dana pemerintah dalam pembangunan ini.

"Konstruksi rel kereta api tidak akan berlanjut jika hanya menggunakan dana pemerintah," kata Li di Shanghai, Minggu (24/8).

Li meminta China Railway Corporation untuk mencari cara demi menarik minat swasta.

Sebelumnya, Li berjanji akan segera mereformasi besar-besaran badan usaha milik negara dan membuka beberapa industri yang sebelumnya tertutup untuk investasi swasta seperti keuangam minyak, listrik, telekomunikasi, dan proyek-proyek perkeretaapian.

"Membuka investasi dan sistem keuangan akan menjadi pendorong sektor konstruksi," kata Li.

Seperti disampaikan pada April lalu, pemerintah akan mengalokasikan dana perkeretaapian sebesar 200-300 miliar yuan atau setara US$32,5-US$48,8 miliar untuk menarik investasi privat.

Sektor perkeretaapian China sempat terganggu akibat gunungan utang, memaksa pemerintah Negeri Tembok Raksasa untuk mengubah sistem pembiayaan melalui investasi swasta.

Selain itu, perkeretaapiaan China pun menghadapi kontraksi setelah bekas menteri perkeretaapian negara tersebut, Li Zhijun diketahui melakukan korupsi di tubuh kementerian yang dipimpinnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper